Rabu, 18 Januari 2012

judul : pergi memancing

memancing adalah aktifitas yang meyenangkan dan tentunya pengalaman itu selau diingat oleh anak, jadi taidak ada kesuliatan untuk menuangkan ide gambar bagi anak tingagl kita suruh ceritkan saja lewat gambar

LUKISAN BUNGA cat acrylic

judul : bunga matahari
ukuran : 40 cm x 40cm
media : acrylic on canvas

 
judul : dekoratif bunga
ukuran : 40 cm x 40cm
media : acrylic on canvas



judul : anggrek bulan
ukuran : 40 cm x 40cm
media : acrylic on canvas


Selasa, 17 Januari 2012





karya sanggar lukis diwarnawarni

MENGASAH DENGAN SKETSA

MENGASAH DENGAN SKETSA
Unsur garis merupakan unsur utama dalam penciptaan sketsa, kekuatan garis menjadi sebuah nilai estetis dan kreatif. Pengertian sketsa sendiri adalah suatu denah atau rancangan gambar atau gambar yang dapat berdiri sendiri menjadi sebuah karya seni murni yang utuh yang dapat disejajarkan dengan karya lukis yang penuh warna. Hitam putih atau warna merupakan karya seni yang mewakili ekspresi dan kreativitas dari individu.
Bila mengamati proses pedidikan seni rupa yang berlangsung di lembaga pendidikan, sketsa menjadi sebuah dasar dalam menggambar. Sketsa melatih spontanitas, kepekaan menangkap obyek, kelenturan goresan akan terus terasah dengan sketsa sesuai dengan gaya pribadi masing-masing individu.
Tidak terkecuali pada anak-anak, sering dijumpai anak-anak yang memiliki kemampuan dalam menciptakan gambar (sketsa) dengan ide-ide yang luar biasa dan mereka mewarnai dengan caranya sendiri, karyanya dinamis, goresan menyiratkan nilai seni yang mungkin terabaikan oleh banyak orang karena tidak mengesankan karya yang rapi dan teratur. Seringkali mereka terpinggirkan dalam kancah perlombaan yang menginginkan keteraturan bentuk dan warna. Sehingga perlombaan sering melahirkan karya yang seragam, tidak menyiratkan karya anak-anak yang jujur.
Dengan kemampuan yang sesuai dengan usianya ketika anak lagi asik membuat sketsa seringkali orang tua mencari pembenaran sendiri tentang hasil karya anak. Yang tidak anatomislah, gambarnya tidak masuk akallah, padahal dari kesederhanaan bentuk itu, kreativitas terus berjalan pada sebuah cerita yang akan selalu memperolehnya selalu memperolehnya dari apa yang ada di sekitarnya. Lingkungan rumah, televisi, apa yang pernah dijumpai, tokoh idola atau kemungkinan-kemungkinan yang lain yang terkadang muncul begitu saja. Kesenangan pada sebuah tema (misalnya ultraman) akan melahirkan banyak karya dan sudah pasti dapat melatihnya untuk semakin mahir membuat atau menggambar.
Jangan pernah bosan untuk menggambar sketsa, galilah terus potensi yang ada pada anak kita, beri kesempatan untuk terus berkarya sehingga menjadi pribadi yang mandiri, memili karakter dan kreatif dalam hidup. Sebab hidup ini adalah milik orang yang kreatif dalam menghadapi segala persoalan.

Senin, 02 Januari 2012

Anak hobi “Corat Coret”?? ya… ini memang sudah sangat wajar. Anak seolah tidak mau melihat atau perkakas rumah “nganggur” lalu mereka pun membuat kreasi diatasnya. Wow.. orangtua pasti sangat kesal dibuatnya karena rumah menjadi kotor dan terkesan berantakan.
Pada dasarnya aktifitas ini berkaitan dengan perkembangan motorik halus anak. Anak mulai mengembangkan kemampuannya melakukan gerakan yang nantinya mengarah pada kemampuan anak menulis. Anak akan menuangkan kemampuannya atau kreasinya disembarang tempat. Corat-core juga merupakan bentuk kreatifitas yang mengekspresikan perasaan maupun pikirannya.
Solusi yang dapat dilakukan oleh orangtua :
1. Orang tua tidak perlu melarang anak corat coret. Sebab, melarang anak melakukan aksi corat core tersebut justru akan merugikan karena akan menghambat kreativitas, spontanitas dan keberanian anak untuk berekspresi. Disamping itu, corat coret dapat mengasah kemampuan motorik halus anak. Hanya saja, orangtua perlu membatasi, dimana anak boleh corat coret dan dimana saja tidak boleh corat coret. Agar kreatifitas anak dapat tersalurkan, orangtua dapat membeli alat tulis, perlengkapan melukis atau papan tulis, lalu arahkan anak untuk corat coret di media tersebut.
2. Memberikan hadiah atau reward ketika anak menunjukkan sikap tertib mau corat coret pada media yang telah disediakan. Dan jangan lupa memberikan teguran bila anak tetap senang corat coret di tembok
3. Dapat juga dengan melibatkan anak untuk membersihkan sendiri barang atau tempat yang telah dicoret coretinya. Dengan begitu anak akan melihat bagaimana kerja keras orangtua sekaligus merasakan sendiri betapa capeknya jika harus membersihkan sesuatu yang telah dikotorinya.

anak corat-voret tembok

Seorang ibu mengeluh dinding rumahnya penuh coretan. Mulai dinding kamar tidur sampai ruang tamu habis dicoreti si kecil. Awalnya ia tak terlalu menghiraukan saat si kecil mulai beraksi. Apalagi coretan itu tidak terlalu kentara.
Tapi lama kelamaan, coretan itu semakin jelas, berwarna-warni dan semrawut. Hingga sang suami berseloroh, "Sepertinya wallpaper rumah kita motifnya berganti terus ya, Ma, dari hari ke hari. Kemarin benang kusut. Sekarang tambah lagi ada gambar anak ayam. Besok apa lagi, ya?"
Berikut ini delapan langkah agar si kecil tak suka mencoret-coret tembok, seperti saran Tia Rahmania MPsi, psikolog dari Klinik Kancil Kemang, Jakarta Selatan.
1. Sediakan selalu kertas gambar, papan tulis, pensil warna, krayon. Atau Anda juga bisa melapisi tembok dengan karton putih. Tempatkan   semua peralatan tersebut di suatu pojok/ruang tertentu. Dengan begitu, ia merasa punya privasi bahwa pojok ini miliknya dan ia boleh melakukan apapun yang disenanginya tanpa harus mencoret-coret tembok.
2. Ajak si kecil menggambar di meja, bukan di lantai atau tempat tidur.
3. Anda dapat menggambar bersama-sama si kecil di papan tulis yang tersedia. Lakukan dengan gembira dan ceria, hal ini akan meninggalkan kesan senang sehingga anak setiap kali melihat papan tulis akan selalu senang dan lebih suka mencoret-coret di papan tulis yang ada.
4. Libatkan semua anggota keluarga. Gunakan warna-warna yang ceria untuk menghasilkan bentuk-bentuk. Ini akan menambah semangat anak dalam berkreasi.
5. Menggambar bentuk sambil bercerita. Jadi, tangan Mom bergerak untuk menghasilkan bentuk, mulut Mom pun bergerak untuk menghasilkan cerita yang menarik. Hal ini mendorong anak berimajinasi dan juga percaya diri mengeksplorasi banyak bentuk lain.
6. Jangan lupa untuk memberi pujian bila anak menampilkan karya coretan di papan tulis yang tersedia kendati coretan yang dihasilkan anak tidak sesuai wujudnya dengan tema yang ia katakan.
7. Bila Mom sejak awal melarang anak mencoret dinding, maka hari-hari berikutnya aturan itu harus terus diterapkan. Libatkan semua anggota kelurga untuk hal ini.
8. Jangan sekali-kali menghukumnya secara fisik seperti dipukul. Selain membuatnya merasa sakit secara fisik, juga ia tak tahu apa yang harus dilakukannya karena hukuman belum memberi tahu tentang perilaku apa yang baik.

karya original anak anak

         T-shirt Lukis, adalah media penumbuh kreativitas anak, sekaligus penumbuh rasa bangga dan percaya diri anak terhadap hasil kreativitasnya sendiri. Satu set T-shirt Lukis ini terdiri dari 1 kaos (bisa pilih berbagai ukuran). Dilengkapi dengan sket lukisan, Cat anti luntur, palet dan kuasnya. Tinggal pilih kaos dengan sket lukisan sesuai selera, sang anak bisa mewarnai sendiri kaos yang bakal dipakainya. Kualitas pewarnanya terjamin, sehingga tak akan luntur saat dicuci

ini adalah hasil karya-karya anak sanggarlukis diwarnawarni










sebuah karya baik yang dihasilkan dari proses kreatif
selamat mencoba

Minggu, 01 Januari 2012

mengajarkan senirupa pada anak

1. Menggambar
Kegiatan coret mencoret adalah bagian dari perkembangan motorik dan anak sangat menyenangi kegiatan ini, sehingga kesempatan yang diberikan akan termotivasi membuat gambar.
Kegiatan menggambar merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaanya. Dengan kata lain, gambar merupakan salah satu cara manusia mengekspersikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya. Dengan kata lain, gambar merupakan salah satu bentuk bahasa.Ada 3 tahap perkembangan yang dapat dilihat berdasarkan hasil gambar dan cara menggambar:
Pertama, tahap mencoret sembarangan. Tahap ini biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun. Pada tahap ini anak belum bisa mengendalikan aktivitas motoriknya sehingga coretan yang dibuat masih berupa goresan-goresan tidak menentu seperti benang kusut.Tahap kedua, juga pada usia 2-3 tahun, adalah tahap mencoret terkendali. Pada tahap ini mulai menyadari adanya hubungan antara gerakan tangan dengan hasil goresannya. Maka berubahlah goresan menjadi garis panjang, kemudian lingkaran-lingkaran.
Tahap ketiga, usia 3 – 4 tahun, pergelangan tangan sudah lebih luwes. Mereka sudah mahir menguasai gerakan tangan sehingga hasil goresan sudah lebih terbentuk.
Tujuan menggambar bagi anak :
1. Mengembangkan kebiasaan pada anak untuk mengekspresikan diri
2. Mengembangkan daya kreativitas
3. Mengembangkan kemampuan berbahasa
4. Mengembangkan citra diri anak
2. Melukis
Salah satu kebahagiaan terbesar dari pelukis bukan hanya kesenangan tetapi juga mendapatkan berbagai banyak pengalaman selagi mereka belajar melukis. Pelajaran melukis dapat diawali yang berusia 4-6 tahun atau usia TK. Media yang digunakan biasanya crayon, pencil, cat air, cat minyak.
Dalam pembelajaran melukis biasanya belajar sambil bercakap-cakap dengan temannya. Percakapan pertama mereka kebanyakan adalah tentang warna-warna yang mereka peroleh. Sambil bereksperimen dengan mencampurkan warna-warna, anak-anak itu bermain, bermain elemen seni ini dengan cara yang santai. Hal ini menjaga agar kuas dan semangat mereka tetap bekerja. Ini akan membuat mereka mengekspresikan sesuatu yang bersifat pribadi dalam lukisan.Berbeda dengan anak usia 7 dan 8 tahun, cirri khas kelompok umur mereka adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan hidup mereka sendiri. Anak membuat lukisan tentang suasana hati, baik yang muram, sendu atau bersemangat dan lucu. Biasanya suasana hati mereka disampaikan oleh warna. Mereka belajar bagaimana warna pelengkap dan sejalan dapat membantu mengungkapkan ide.
3. Menjiplak
Sebelum membuat cetakan apapun, anak dapat menggunakannya untuk menjiplak. Mereka cukup menempatkan sehelai kertas putih diatas permukaan pelat dan dengan krayon, menggosok-gosokannya bahkan dengan keras untuk mendapatkan gambarannya. Mereka merasa teknik menjiplak cukup mengagumkan dan menggunakannya dengan banyak cara.
Koin-koin biasanya adalah favorit mereka. Koin adalah bahan yang sederhana dan mudah sekali didapat. Mereka dapat dengan mudah membuat banyak jiplakan yang berbeda dari obyek-obyek yang ditemukan di sekolah. Ini merupakan cara yang bagus untuk membuat peka pada dunia sekitar mereka.
4. Membentuk
Arti kata membentuk dapat dimaksudkan sebagai mengubah, membangun dan mewujudkan. Membentuk dalam kaitan kegiatan seni rupa adalah terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris “modeling”. Umumnya bahan yang dipergunakan untuk kegiatan membentuk adalah bahan-bahan lunak seperti tanah liat, plastisin, malam lilin, dan sejenisnya. Tetapi dalam pengembangannya, selama tidak mengingkari maksud dari arti kata membentuk tadi, dapat dipergunakan bahan-bahan lain seperti kertas, karton atau bahan-bahan lembaran yang sekiranya dapat dibentuk.
Bahan yang tidak pernah cukup bagi mereka adalah tanah liat. Mereka tidak bosan dengan bahan yang lengket, basah dan bisa dibentuk sesuai keinginan mereka. Mereka suka menyentuh tanah liat, untuk merasakan sensualitasnya.
Add caption