Anak hobi “Corat Coret”?? ya… ini memang sudah sangat wajar. Anak seolah
tidak mau melihat atau perkakas rumah “nganggur” lalu mereka pun
membuat kreasi diatasnya. Wow.. orangtua pasti sangat kesal dibuatnya
karena rumah menjadi kotor dan terkesan berantakan.
Pada dasarnya aktifitas ini berkaitan dengan perkembangan motorik halus
anak. Anak mulai mengembangkan kemampuannya melakukan gerakan yang
nantinya mengarah pada kemampuan anak menulis. Anak akan menuangkan
kemampuannya atau kreasinya disembarang tempat. Corat-core juga
merupakan bentuk kreatifitas yang mengekspresikan perasaan maupun
pikirannya.
Solusi yang dapat dilakukan oleh orangtua :
1. Orang tua tidak perlu melarang anak corat coret. Sebab, melarang anak
melakukan aksi corat core tersebut justru akan merugikan karena akan
menghambat kreativitas, spontanitas dan keberanian anak untuk
berekspresi. Disamping itu, corat coret dapat mengasah kemampuan motorik
halus anak. Hanya saja, orangtua perlu membatasi, dimana anak boleh
corat coret dan dimana saja tidak boleh corat coret. Agar kreatifitas
anak dapat tersalurkan, orangtua dapat membeli alat tulis, perlengkapan
melukis atau papan tulis, lalu arahkan anak untuk corat coret di media
tersebut.
2. Memberikan hadiah atau reward ketika anak menunjukkan sikap tertib
mau corat coret pada media yang telah disediakan. Dan jangan lupa
memberikan teguran bila anak tetap senang corat coret di tembok
3. Dapat juga dengan melibatkan anak untuk membersihkan sendiri barang
atau tempat yang telah dicoret coretinya. Dengan begitu anak akan
melihat bagaimana kerja keras orangtua sekaligus merasakan sendiri
betapa capeknya jika harus membersihkan sesuatu yang telah dikotorinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar